Selasa, 25 Desember 2018

Cara inject USB 3.0 Driver pada instalasi Windows - How to Inject USB 3.0 Driver in Windows 7

Beberapa laptop belakangan ini sudah menggunakan USB 3.0 daripada USB 2.0. 

Namun kebanyakan versi windows yang ada adalah menggunakan driver USB 2.0 sehingga saat instalasi akan diminta driver USB 3.0 sebelum melakukan partisi hardisk. Tanpa itu, tidak bisa melanjutkan instalasi.

USB 3.0 Not Found


Berikut adalah cara untuk inject driver USB 3.0 ke file installer Windows yang sudah kalian punya.
  1. Sebelum melakukan injeksi, terlebih dahulu download driver USB 3.0 sesuai dengan merk dan tipe laptop yang ada. Jika ragu dengan merk laptop, bisa download driver USB 3.0 sebanyak mungkin.
  2. Create folder pada tempat yang mudah di akses, hal ini dilakukan untuk mempercepat proses dan mempunyai copy file jika gagal (misalnya C:\ubs3)
  3. Create folder mount di dalam folder yang sudah dibuat tadi
  4. Extract driver ke folder di dalamnya (misal C:\usb3\driver)
Selanjutnya, kita perlu file yang digunakan untuk menginject driver ke dalamnya.
  1. Masuk ke Flashdisk dan copy file boot.wim dan install.wim ke folder yang sebelumnya kita buat tadi (C:\usb3). File boot.wim dan install.wim ada di folder sources
  2. Run As CMD as administrator kemudian arahkan ke folder tadi (C:\usb3) – command cd
  3. Lakukan command berikut untuk mengupdate driver yang ada pada file boot.wim dan install.wim
    - dism /mount-wim /wimfile:boot.wim /index:2 /mountdir:mount digunakan untuk mount image
    - dism /image:mount /add-driver:driver /recurse digunakan untuk inject driver
    - dism /unmount-wim /mountdir:mount /commit digunakan untuk commit dan unmount
  4. Lakukan command yang sama untuk mengupdate driver pada file install.wim. Pada file install.wim memiliki indec yang berbeda dengan boot.wim. Lakukan commad dibawah untuk mengetahui index-nya.
    - dism /Get-WimInfo /WimFile:install.wim
  5. Saat saya coba, index yang saya dapat adalah 1. Jadi ini adalah command untuk file install.wim dengan index 1.
    - dism /mount-wim /wimfile:install.wim /index:1 /mountdir:mount
    - dism /image:mount /add-driver:driver /recurse
    - dism /unmount-wim /mountdir:mount /commit
  6. Setelah selesai, copy kembali file boot.wim dan install.wim ke folder source pada flashdisk.


Salam,
Read More

Senin, 24 Desember 2018

Cara Ampuh Instal Windows 7 di Intel NUC

Setelah begadang seharian..akhirnya bisa juga menginstal Windows 7 di Intel NUC 5CPYH,
berikut Cara Ampuh Instal Windows 7 di Intel NUC 5CPYH, bukan yang windows 8 atau windows 10, yang disebabkan karena di dalam file dan folder installer win7 TIDAK ADA driver 3.0 nya.

Sebelum kita mulai,mari kita siapkan bumbu2 nya..

1. Download dulu driver 3.0 Intel nya  https://downloadcenter.intel.com/download/24896/USB-3-0-Intel-USB-3-0-Driver-for-Intel-NUC2. Kemudian siapkan installer win7 yang sudah ada di dalam flashdisk.

3.  Lalu buat folder dengan nama temp di drive C

Cara Ampuh Instal Windows 7 di Intel NUC

4. Setelah itu copykan file boot.wim yang berada didalam Instalasi Windows 7 kedalam folder temp yang sudah kita buat tadi.

Cara Ampuh Instal Windows 7 di Intel NUC

5. Lalu copikan juga driver usb 3.0 yang sudah kita download ke dalam folder temp

Cara Ampuh Instal Windows 7 di Intel NUC

6. Lalu buat folder dengan nama random di dalam folder temp,maka hasilnya seperti gambar dibawah ini

Cara Ampuh Instal Windows 7 di Intel NUC

7. Lalu langkah selanjutnya adalah buka command promt

Cara Ampuh Instal Windows 7 di Intel NUC

8. Setelah masuk di Command Promp ketikkan seperti ini
   dism /mount-wim /wimfile:C:\temp\boot.wim /index:2 /mountdir:C:\temp\random - ENTER
   tunggu proses sampai selesai

Cara Ampuh Instal Windows 7 di Intel NUC

9. Lalu ketikkan seperti ini
    dism /image:C:\temp\random /add-driver /driver:C:\temp\drivers /recurse - ENTER
    tunggu proses sampai selesai

Cara Ampuh Instal Windows 7 di Intel NUC

10. Lalu ketik lagi seperti ini
      dism /unmout-wim /mountdir:C:\temp\random /commit - ENTER
      tunggu hingga proses selesai

Cara Ampuh Instal Windows 7 di Intel NUC

Tahapan injeksi driver USB 3.0 ke dalam boot.wim sudah selesai lalu masuk ke tahapan selanjutnya

11. Copykan file boot.wim(yang berada di folder TEMP) yang sudah di injeksi driver usb 3.0 ke dalam folder instalasi windows 7


Cara Ampuh Instal Windows 7 di Intel NUC

Cara Ampuh Instal Windows 7 di Intel NUC

Selesai...
sekarang Flashdisk Windows 7 anda sudah bisa digunakan..
sekarang setting BIOS nya seperti ini
1. BOOT PRIORITY. Bagian UEFI BOOT sebaiknya centangnya dihilangkan.
2. BOOT CONFIGURATION. Pilih OS yang akan di-instal. Contoh: Windows 7.
3. LEGACY BOOT PRIORITY. Pilih USB Flashdisk sebagai boot priority pertama, di bagian paling atas.
Cara nya: tekan baris USB flashdisk dengan mouse klik-kiri, jangan dilepas, kemudian tarik ke atas nomer , sehingga nantinya akan ada urutan dari atas ke bawah: USB Flashdisk, Harddisk, LAN…
4. Kemudian tekan F10 (Save and Exit), lalu lakukan proses instalasi seperti biasa nya.

Demikianlah Tutorial Cara Ampuh Instal Windows 7 di Intel NUC.. semoga bermanfaat..jika ada pertanyaan bisa diajukan di kolom komentar..silahkan share jika dirasa tutorial ini bermanfaat

Read More

Rabu, 28 November 2018

Cara Menghitung Harga Pokok Produksi (HPP) Untuk Menentukan Harga Jual Produk



Macam-macam Cara dan Metode Menghitung Harga Pokok Produksi (HPP)
Bagaimana Cara Menentukan dan Mengetahui HPP?
 
Pengertian biaya menurut beberapa ahli diantaranya, yaitu :
Ø  Biaya adalah jumlah yang dinyatakan dari sumber-sumber (ekonomi) yang dikorbankan (terjadi dan akan terjadi) untuk mendapatkan sesuatu atau mencapai tujuan tertentu. ( Harnanto, 1992,24 ).
Ø  Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.  ( Mulyadi, 1993,8 ).
Ø  Biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan (revenue) yang akan dipakai sebagai pengurang penghasilan.
( Supriyono, 1999,16 ).
 
Ada 4 unsur pokok dalam defenisi biaya tersebut diatas :
1.      Biaya merupakan  pengorbanan sumber ekonomi.
2.      Diukur dalam satuan uang.
3.      Yang telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi
Pengorbanan tersebut untuk tujuan tersebut.
Harga Pokok Penjualan (HPP) merupakan salah satu elemen penting dari laporan laba-rugi suatu perusahaan dagang. Yang dimaksud dengan HPP adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh barang yang dijual atau harga perolehan dari barang yang dijual. Apabila perusahaan akan menyusun laporan keuangan khususnya laporan laba-rugi, maka harus dilakukan perhitungan HPP yang terjadi dalam periode berjalan. Perhitungan HPP yang tepat dan akurat mempengaruhi nilai laba yang didapatkan perusahaan atau kerugian yang ditanggung perusahaan. Oleh karena itu, semakin tepat perhitungan HPP yang dilakukan akan menghasilkan laporan laba rugi perusahaan yang semakin akurat.

Penggolongan Biaya

Dalam Akuntansi biaya, biaya digolongkan dengan berbagai cara. Umumnya penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar tujuan yang hendak dicapai dengan  penggolongan tersebut, karena dalam Akuntansi Biaya dikenal dengan konsep “Different of cost for purpose”.
Penggolongan biaya menurut perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya dapat digolongakan menjadi  :
1.      Biaya Variabel
Adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan, contohnya adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja  langsung.
2.      Biaya Semi  Variabel
Adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semi variabel mengandung unsur biaya tetap dan unsur biaya variabel.
3.      Biaya Semifixed
Adalah biaya tetap untuk tongkat kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah konstan pada volume produksi tertentu.
4.      Biaya Tetap
Adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume kegiatan tertentu. Contohnya adalah gaji direktur produksi.
Pengertian Biaya Produksi
Biaya produksi adalah merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang  siap jual.
Contoh : biaya depresiasi mesin dan ekuipmen, biaya bahan baku, biaya bahan penolong, biaya gaji karyawan yang  bekerja dalam bagian-bagian, baik yang langsung maupun yamg tidak langsung berhubungan dengan proses produksi. ( Mulyadi, 1991,14 ).
Pengertian Harga Pokok
Pengertian Harga Pokok menurut beberapa ahli diantaranya adalah :
Ø  Harga pokok adalah pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva. ( Mulyadi, 1993,10 ).
Ø  Harga pokok adalah sebagai bagian dari harga perolehan suatu aktiva yang ditunda pembebannya dimasa yang akan datang. ( Abdul Halim, 1995,4 ).
Pengertian Harga Pokok Produksi
Harga Pokok Produksi adalah merupkan penjumlahan dari tiga unsur biaya produksi yaitu : bahan baku, upah langsung, dan overhead pabrik. ( Mas’ud Machfoedz, 1995,6)
Metode Penentuan Harga Pokok Produksi
Informasi biaya sangat bermanfaat untuk menentukan harga pokok produksi yang dihasilkan oleh perusahaan. Ada dua metode pendekatan didalam menentukan harga pokok produksi, yaitu :
a.       Full Costing
Metode penentuan harga pokok produksi yang membebankan seluruh biaya produksi sebagai harga pokok produksi yaitu :
Full Costing adalah metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan semua unsur  biaya produksi kedalam  harga pokok produksi, yang terdiri dari : biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik ysng  bersifat variabel maupun tetap.
( Mulyadi, 1991,18 ).
Penentuan Harga Pokok Produksi
Dengan Pendekatan metode Full Costing
Biaya Bahan Baku                                              XXX
Biaya Tenaga Kerja Langsung                            XXX
Biaya Overhead Pabrik Variabel                         XXX
Biaya Overhead Pabrik Tetap                             XXX+
Harga Pokok Produksi                                     XXX
Biaya Administrasi dan Umum                           XXX
Biaya Pemasaran                                                            XXX +
Harga Pokok Produk                                       XXX
b.      Variabel Costing
Metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya-biaya produksi yang bersipat variabel kedalam harga pokok  produksi atau secara keseluruhan dapat didefenisikan sebagai berikut :
Variabel costing adalah penentuan harga pokok yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berperilaku variabel kedalam harga pokok produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel.
Penentuan Harga Pokok Produksi
Dengan Pendekatan Metode Variabel Costing
Biaya Bahan Baku                                              XXX
Biaya Tenaga Kerja Langsung                            XXX
Biaya Overhead Pabrik Variabel                         XXX +
Harga pokok Produksi                                     XXX
Biaya Variabel                                                    XXX
Biaya Administrasi dan Umum                           XXX
Biaya Pemasaran Variabel                                  XXX
Biaya Tetap                                                        XXX
Biaya Administrasi dan Umum Tetap                 XXX
Biaya Pemasaran Tetap                                       XXX +
Harga Pokok produk                                        XXX
Metode Pengumpulan Biaya Produksi
Pengumpulan biaya produksi ditentukan oleh sifat dari pengolahan produk. Pengolahan produk dapat dilakukan atas dasar pesanan dari langganan atau proses produksi yang dilakukan oleh perusahaan lain. Oleh karena itu pengelompokan biaya produksi dapat dikelompokkan menjadi dua metode, yaitu :
a.       Metode Harga Pokok Pesanan
Pada metode harga pokok pesanan, biaya produksi dikumpulkan menurut pesanan. Metode ini dianggap tepat untuk perusahaan yan menghasilkan berbagai macam produk yang masing-masing bersfat khas, seperti misalnya perusahaan percetakan.
Pada metode harga pokok pesananini, harga pokok pesanan harus ditentukan segera pada saat suatu pesanan telah diselesaikan dari produksinya.
b.      Metode Harga Pokok Proses
Pada metode harga pokok proses biaya produksi dikumpulkan berdasarkan atas departemen atau pusat-pusat yang dibentuk yang dibentuk sesuai dengan tahap-tahap pengolahan produksinya. System ini dianggap tepat untuk perusahaan-perusahaan yang menghasilkan produk yang sama dan proses produksinya berjalan secara kontinyu, seperti pabrik makanan atau pabrik mainan.
Metode Penentuan Harga Jual
Metode penentuan harga jual ada empat, yaitu :
a.       Penentuan Harga Normal ( Normal Pricing )
Dalam keadaan normal, harga jual ditentukan atas biaya penuh masa yang akan datang dan ditambahkan atas laba yang diharapkan. Penentuan harga jual normal biasa disebut dengan Cost-Plus Pricing, taksiran biaya penuh dapat dilakukan dengan dua pendekatan yaitu Full costing dan Variabel Costing.
Full Costing :
% Mark Up :     Laba yang diharapkan + Biaya non produksi
Biaya Produksi
Harga jual Per-unit :                           Total harga jual
Jumlah produk yang diproduksi
Menghitung harga jual / unit produk dengan pendekatan Full Costing sebagai berikut:
HPP Penuh                                                       XXX
Biaya Bahan Baku                                           XXX
Biaya Tenaga Kerja Langsung                          XXX
Biaya Overhead Pabrik variabel                                   XXX
Biaya Oveerhead Pabrik Tetap                                     XXX +
Total biaya                                                xxx
Biaya non Produksi                                          XXX +
Total biaya penuh                           xxx
Mark Up Y% x Total Aktiva                            XXX
Total Harga Jual                                               XXX :
Volume Produk                                                            XXX
Harga Jual Per-Unit                        xxx
Variabel Costing :
% Mark Up :     Biaya Tetap + Laba Yang Diharapkan  x 100%
   Biaya variabel
Menghitung harga jual per-unit produk dengan pendekatan Variabel Costing sebagai berikut :
HPP Penuh :
Biaya Bahan baku                                              XXX
Biaya Tenaga Kerja Langsung                XXX
Biaya Overhead Pabrik Variabel             XXX +
Total Biaya Variabel                xxx
Mark-Up : Y% x Biaya Variabel                         XXX +
Total Harga Jual                                      XXX :
Volume Produksi                                                XXX
Harga Jual Per-unit                                 XXX
b.      Cost Type Contract ( Cost type Contract )
Kontrak pembuatan produk / jasa yang pihak pembeli setuju untuk membeli produk / jasa pada total biaya yang sesungguhnya dikeluarkan oleh produsen ditambah dengan laba yang dihitung sebesar persentase tertentu dari total biaya sesungguhnya tersebut.
c.       Penentuan Harga Jual Pesanan Khusus ( Spesial Order Pricing )
Pesanan diterima oleh perusahaan diluar pesanan reguler perusahaan. Pesanan regular adalah pesanan yang dibebani tugas untuk menutup seluruh biaya tetap yang akan terjadi dalam tahun anggaran. Pesanan khusus adalah diperkirakan tidak hanya mengeluarkan biaya variabel saja, namun merupakan biaya tetap, karena harus beroperasi diatas kapasitas yang telah tersedia.
d.      Penentuan Harga Jual Waktu dan Bahan
Penentuan harga jual dan bahan ini pada dasarnya merupakan Cost-Plus Pricing. Harga jual ditentukan sebesar harga jual perbuah dan ditambah laba yang diharapkan. Metode harga jual seperti ini digunakan oleh perusahaan bengkel mobil, dok kapal, dan perusahaan lain yang menjual jasa reparasi dan bahan, dan suku cadang sebagai pelengkap penjualan jasa

Sumber : http://abangbusra.blogspot.com

Contoh Soal dan Penyelesaian Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan metode full costing

Metode full costing adalah metode penentuan harga pokok produksi dimana semua biaya produksi diperhitungkan ke dalam harga pokok produksi. Sehingga tidak membedakan antara biaya produksi variabel dan biaya produksi tetap. Dikarenakan seluruh biaya produksi tetap dan variabel dimasukkan ke dalam harga pokok produksi, maka akan ada biaya tetap yang masih melekat pada produk yang belum laku terjual. Sehingga biaya tetap yang masih melekat pada produk yang belum laku terjual tidak dibebankan pada periode yang seharusnya.

* * * *
Dikarenakan memperhitungkan semua biaya produksi, maka dalam metode full costing format perhitungan harga pokok produksi adalah sebagai berikut :
Biaya bahan baku                                                Rp.  xxx.xxx
Biaya tenaga kerja langsung                                 Rp.  xxx.xxx
Biaya overhead pabrik variabel                             Rp.  xxx.xxx
Biaya overhead pabrik tetap                                 Rp. xxx.xxx
Harga Pokok Produksi                                          Rp.  xxx.xxx

Dan untuk format laporan keuangan adalah sebagai berikut :

Hasil penjualan                                                                            Rp. XXX.XXX
Dikurangi : harga pokok produksi/penjualan                                  Rp. XXX.XXX
Laba Kotor                                                                                  Rp. XXX.XXX
Dikurangi Biaya Operasional :
Biaya pemasaran variabel                               Rp. XXX.XXX
Biaya pemasaran tetap                                   Rp. XXX.XXX
Biaya adm. & umum variabe  l                         Rp. XXX.XXX
Biaya adm. & umum tetap                               Rp. XXX.XXX
                                                                                                   Rp. XXX.XXX
Laba Bersih                                                                                  Rp. XXX.XXX

Untuk lebih jelasnya, berikut contoh soal dan penyelesaiaannya :

Diketahui pada tahun 200A, PT. ABC memproduksi sebanyak 1.000 unit produk A. Berikut data biaya produksi untuk memproduksi produk A pada PT. ABC:
- Biaya Bahan Baku                             Rp. 200/unit
- Biaya Tenaga Kerja Langsung           Rp. 150/unit
- Biaya Overhead Variabel                  Rp. 400/unit
- Biaya Overhead Tetap                      Rp. 100.000
- Biaya Pemasaran Variabel               Rp. 300/unit
- Biaya Pemasaran Tetap                    Rp. 150.000
- Biaya adm. & umum Tetap               Rp. 200.000
Produk A dijual dengan harga Rp. 2.000/unit. Dan produk A terjual 1.000 unit.
Hitunglah Harga Pokok Produksi menggunakan metode Full costing dan buat laporan laba/rugi!

Penyelesaian :

Biaya Bahan Baku (Rp. 200 x 1.000)                            Rp.  200.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung (Rp. 150 x 1.000)            Rp. 150.000
Biaya Overhead Variabel (Rp. 400 x 1.000)                   Rp. 400.000
Biaya Overhead Tetap                                                Rp.  150.000
Harga Pokok Produksi                                                 Rp.  900.000

  1. ABC
Laporan Laba/Rugi
Untuk periode yang berakhir 200A
Penjualan (Rp. 2.000 x 1.000)                                                                           Rp. 2.000.000
Dikurangi : Harga Pokok Produksi/Penjualan                                                       Rp.   900.000
Laba Kotor                                                                                                       Rp. 1.100.000
Dikurangi Biaya Operasional:
   Biaya pemasaran variabel (Rp. 300 x 1.000)           Rp. 300.000
   Biaya pemasaran tetap                                           Rp. 100.000
   Biaya adm. & umum tetap                                      Rp. 200.000
                                                                                                                        Rp.   600.000
Laba/Rugi Bersih                                                                                               Rp.   500.000

* * * *
Jadi, dalam metode full costing semua biaya produksi diperhitungkan dalam harga pokok produksi. Namun akan ada biaya tetap yang belum dibebankan pada periode tersebut jika ada produk yang belum laku terjual, sebab di dalam produk tersebut terdapat biaya overhead tetap yang melekat.

Sumber contoh perhitungan dari kompasiana.com (Esshar Putra Putranto

Contoh Lain Cara Menghitung HPP

PT Karya Tangan Abadi adalah perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur pembuatan spare part motor. Pada awal bulan Juli, PT Karya Tangan Abadi memiliki persediaan bahan baku mentah sebesar Rp 50.000.000,-, bahan setengah jadi sebesar Rp. 100.000.000,- dan persediaan spare part siap jual sebesar Rp 150.000.000,-. Untuk proses produksi spare part di bulan Juli, PT Karya Tangan Abadi membeli persediaan bahan baku sebesar Rp 750.000.000,- dengan biaya pengiriman Rp 20.000.000,-. Selama proses produksi, terdapat biaya pemeliharaan bahan mesin sebesar Rp 10.000.000,-. Pada akhir bulan juli terdapat sisa penggunaan bahan baku mentah sebesar Rp 80.000.000,-, sisa bahan setengah jadi sebesar Rp 10.000.000,- dan sisa sparepart siap jual sebesar Rp 25.000.000,-. Berapakah HPP dari PT Karya Abadi?

Dari contoh soal di atas, diketahui bahwa PT Karya Tangan Abadi adalah perusahaan manufaktur. Oleh karena itu, untuk menghitung HPP diperlukan 4 tahap menghitung HPP seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.

Tahap 1: Menghitung Bahan Baku Yang Digunakan
Rumus untuk menghitung bahan baku yang digunakan adalah
Bahan Baku Yang Digunakan = Saldo awal Bahan Baku + Pembelian Bahan Baku – Saldo Akhir Bahan Baku
50.000.000 + (750.000.000 + 20.000.000) – 80.000.000 = 740.000.000

Tahap 2: Menghitung Biaya Produksi
Rumus untuk menghitung biaya produksi adalah
Total biaya produksi = Bahan baku yang digunakan + biaya tenaga kerja langsung + biaya overhead produksi
740.000.000 + 10.000.000 = 750.000.000

Tahap 3: Menghitung Harga Pokok Produksi
Rumus untuk menghitung Harga Pokok Produksi adalah
Harga Pokok Produksi = Total biaya produksi + saldo awal persediaan barang dalam proses produksi – saldo akhir persediaan barang dalam proses produksi
750.000.000 + 100.000.000 – 10.000.000 = 840.000.000

Tahap 4: Menghitung HPP
Rumus Menghitung HPP adalah
HPP = Harga pokok produksi + Persediaan barang awal – persediaan barang akhir
840.000.000 + 150.000.000 – 25.000.000 = 965.000.000

Jadi HPP dari PT Karya Abadi pada bulan Juli adalah Rp 965.000.000,-

Sumber:https://www.akuntansionline.id

Read More

Selasa, 17 April 2018

12 Jenis Socket Processor – Intel dan AMD

Processor adalah komponen penting sebuah PC, processor sering disebut otaknya mesin computer. Dalam banyak literatur processor ini juga bisa disebut microprocessor atau juga Central Processing Unit (CPU).  Fungsi pokok processor yaitu melakukan perhitungan Arithmatical Logical Unit (ALU), Control Unit (CU) dan pemrosesan sistem.
Untuk lebih jelasnya mengenai sebuah processor, mungkin artikel dibawah ini bisa membantu. Ada banyak sekali jenis processor yang sudah dibuat oleh produsen teknologi, jika di Indonesia sendiri mungkin kita bisa membayangkan jika processor itu sendiri tergambar oleh sebuah image dari sebuah perusahaan, seperti Intel, AMD, VIA, Cyrix, kemudian biasanya diikuti dengan seri dan keterangan produk tersebut, contohnya saja seperti Intel Pentium IV – 2,4 GHz, AMD 64 Athlon -3200, Pentium Celeron 2.0 GHz, dan lain-lain.
  • Jenis CPU pada Komputer
  • fungsi processor
  • processor paling tinggi saat ini bagian-bagian cpu
Kali ini kita akan membahas jenis socket pada processor, Intel dan AMD telah meluncurkan banyak sekali socket yang berbeda untuk produk processor mereka. Kita akan mulai dari perkembangan processor pada tahun 2000-an, yang mana teknologi processor Intel dan AMD telah merambah pasar teknologi Indonesia.

Keluarga Intel

  1. Socket 423
Socket 423 adalah jenis socket processor yang memiliki jumlah pin count sebanyak 423 pin dan digunakan pada generasi pertama processor Intel Pentium, berbasis pada teknologi Willamette Core.
Socket jenis ini memiliki umur yang pendek dan tidak berlangsung lama, sebagai bukti Intel hanya menggunakan dan memproduksi socket ini hanya selama kurang dari 1 tahun, yang kemudian digantikan oleh socket 478.  Socket 423 memiliki banyak kelemahan pada desain elektrik yang tidak memadai untuk meningkatkan kecepatan clock-speed hingga 2.0 GHz.
Pada socket 478 setelah gagalnya socket 423, Intel mengembangkan chip yang tertanam pada socket 478 yaitu “PowerLeap PL-P4/N”, chip ini dikembangkan untuk memungkinkan penggunakan processor socket 478 pada socket 423.
  1. Socket 478
Socket 478 adalah perbaikan dari socket 423, socket ini juga dikenal sebagai mPGA478 dan mPGA478B), socket ini memiliki pin count sebanyak 478 pin, dan digunakan untuk seri Intel Pentium 4 dan seri Intel CPU Celeron. Socket 478 diluncurkan menggunakan teknologi Northwood Core, dan khusus dirancang untuk menyaingi AMD 462-pin Socket A dan seri Athlon XP pada masanya. Socket 478 ini kemudian digantikan oleh peluncuran socket yang baru, yaitu LGA 775.
  1. Socket LGA 775
Socket LGA 775 dikenal sebagai socket T,  socket ini didesain untuk computer desktop. Tidak seperti seri sebelumnya, seri yang ini menggunakan nama tambahan yang tersemat didepan nomor seri, yaitu LGA atau singkatan dari “Land Grid Array”, maksud dari kata-kata tersebut yaitu bahwa seri LGA 775 tidak mempunyai lubang socket, dan sebagai gantinya LGA 775 memiliki 775 pin yang berbentuk menonjol, hal ini berlaku untuk seri LGA lainnya.
Socket ini kemudian digantikan oleh LGA 1156 dan socket LGA 1366 setelah sebelumnya pernah menjadi raja dalam pasar teknologi perangkat computer desktop.
  1. Socket LGA 1156
Socket LGA 1156 juga dikenal sebagai Socket H, socket ini memang dirancang untuk menggantikan socket sebelumnya yaitu LGA 775. Perbedaan pada socket sebelumnya, pada LGA 775 teknologi processor terhubung langsung pada chipset Northbridge yang menggunakan Front Side Bus (FSB), sedangkan LGA 1156 justru mengintegrasikan fitur sedrhana yang tersemat di Northbridge ke dalam processor itu sendiri.

  1. Socket LGA 1155
Socket LGA 1155 juga dikenal sebagai socket H2, socket LGA 1155 dirancang untuk keluarga processor chipset Intel Sandy Bridge dan Ivy Bridge.  Perbedaan paling mendasar dari keduanya adalah pada dukungan memori, pada processor Sandy Bridge telah mendukung hingga memori DDR3-1333. Sedangkan pada Ivy Bridge mendukung hingga DDR3-1600.
  1. Socket LGA 1150
Socket LGA 1150 dikenal sebagai socket H3, socket ini mendukung seri processor Hasswell dan seri processor Broadwell.  Processor Hasswell dan Broadwell merupakan masih keluaran baru untuk processor seri desktop sejak diluncurkan pada pertengahan tahun 2015.

Keluarga AMD

  1. Socket 462
Socket 462 atau biasa disebut socket A adalah seri socket keluaran AMD pada tahun 2000-an, socket ini memiliki 462 pin konektor dan dirancang untuk processor AMD seri Athlon XP, Duron, dan Sempron. Berbeda dengan socket seri 423 milik Intel yang sama-sama diluncurkan pada tahun yang sama, socket ini lebih berumur panjang, bahkan socket ini telah digunakan semenjak generasi processor Athlon, seperti yang kita ketahui bahwa processor Athlon memiliki 4 generasi antara lain Barton, Thoroughbred, Palomino, AthlonXP, dan Thunderbird.
  1. Socket 754
Setelah generasi socket 462 berakhir, AMD kembali meluncurkan penerusnya yaitu Hammer atau biasa disebut generasi K8. Sebelum pada akhirnya socket ini diprioritaskan untuk processor kelas low end, semua processor generasi K8 pernah menggunakan jenis socket 754.  Processor yang pernah mencicipi socket ini adalah Athlon 64 dan Sempron K8.
  1. Socket 939
Socket 939 dirancang untuk penggunaan processor segmen mid-high atau menengah keatas. Socket 939 telah banyak berubah dibandingkan socket pendahulunya yaitu seri socket 754, pada socket 939 telah mampu mendukung DDR2 pada masa itu. Socket 939 pada masa itu telah dapat digunakan oleh processor seperti Athlon64 generasi Venice dan diatasnya, Athlon64 X2, Athlon Fx, Opteron, dll. Kelemahannya adalah, processor yang mendukung socket ini masihlah mahal sehingga umur Socket 939 tidak begitu lama hingga seri AM2 muncul untuk mengatasi permasalahan tersebut.
  1. Socket AM2
Socket AM2 diluncurkan dengan harapan besar yaitu agar berumur panjang dari socket pendahulunya, socket ini dibuat dengan ide agar menjadi socket universal, tujuannya agar konsumen yang akan melakukan upgrade komponen tidak perlu harus mengganti motherboard. Sebagai bukti, socket ini telah dapat digunakan pada processor Athlon64 generasi Orleans keatas, Athlon X2 generasi Windsor keatas, Athlon FX, dan Sempron generasi Manila keatas.

  1. Socket AM3
Socket AM3 telah memiliki dukungan untuk DDR3 dan Hypertransport hingga 3200 MHz. Socket AM3 dirancang untuk processor AMD seri 8xx, dan kompatibel dengan processor Phenom II, Athlon II, dan Sempron. Yang menarik processor dengan socket AM2 tidak kompatibel dengan socket AM3, namun tidak sebaliknya, processor yang kompatibel dengan socket AM3 akan bisa digunakan juga pada socket AM2.
  1. Socket AM4
Socket AM4 merupakan socket terbaru yang akan diluncurkan oleh AMD. Socket AM4 digadang-gadang akan hadir dengan dukungan memori DDR4, socket AM4 ini juga disebut-sebut akan kompatibel dengan processor seri FX atau seri APU terbaru dengan arsitektur AMD yang baru juga. Kabar anginnya socket AM4 ini baru akan diluncurkan pada tahun 2016. Kita tunggu saja.
Read More