Produktivitas, banyak pihak membicarakan bagaimana meningkatkan
produktivitas, namun tidak semua mengetahui mengapa perlu ditingkatkan dan dan
bagaimana meningkatkannya? Apa kiat – kita yang perlu diketahui sehingga
keinginan meningkatkan produktivitas tercapai.
Dalam sistem ekonomi pasar pendapatan (income) ditentukan oleh
produktivitas tenaga kerja (labor); yakni oleh output hasil kerja
manusia, yang dipengaruhi oleh ketrampilan (skills) baik individu maupun
secara agregat, modal yang diinvestasikan dalam sebuah usaha seperti
implementasi teknologi canggih bebasis komputer, dan oleh efektivitas
organisasi dalam mengelola dan mengawasi bisnisnya di mana ia bergerak
memberikan fungsi secara optimal.
Dalam perjalanan waktu, produktivitas dapat dimaksudkan sebagai produktivitas
nasional, individu atau organisasi/perusahaan. Produktivitas nasional dapat
diformulasikan sebagai agregat dari produktivitas individu dan organisasi dalam
suatu wilayah negara. Produktivitas, baik pada level nasional, individu maupun
organisasi dapat meningkat ketika modal (input) ditambahkan. Modal
memberi stimulus baru dalam proses produksi sehingga outputnya meningkat.
Produktivitas dapat pula meningkat tatkala disuntikkan insentif ke dalam
mekanisme pasar (dalam produktivitas nasional) maupun insentif kebijakan ke
dalam organisasi (dalam produktivitas organisasi). Insentif atau kebijakan
tertentu mengubah proses produksi yang dari perubahan tersebut diharapkan
terjadi efek amplifikasi (pembesaran) input beberapa kali sehingga outputnya
menjadi lebih besar. Sebagaimana diketahui rumus sederhana produktivitas adalah
output dibagi input. Memainkan variabel input dan atau proses diharapkan dapat
memengaruhi output.
Salah satu contoh peningkatan produktivitas yang dilakukan melalui insentif
kebijakan dapat dilihat ketika pemerintah China pada tahun 1978-80 mengijinkan
para petani untuk menjual kelebihan produksi yang dhasilkannya lantaran
melebihi target yang direncanakan secara terpusat oleh Partai Penguasa.
Kebijakan ini mendorong petani menghasilkan output yang lebih besar dari
kewajiban yang telah digariskan, timbul motivasi individu untuk meraih lebih
banyak pendapatan (income).
Akan tetapi, sementara insentif pasar dapat meningkatkan efisiensi dan
produktivitas, ia tak senantiasa sanggup menghasilkan perubahan yang
berke-lanjutan dalam produktivitas dan pendapatan. Artinya, ada suatu ambang
batas di mana produktivitas tak dapat dinaikkan lagi meski berapapun modal (input)
ditambahkan. Kondisi ini disebut the maximum limit of production
capacity. Bila input terus ditambah, alih-alih meningkatkan output, yang
terjadi justru sebaliknya, penurunan output yang dalam jangka panjang dapat
mengurangi atau bahkan merusak sistem produksi yang sebelumnya telah solid. Hal
ini menyiratkan sebuah sinyal pentingnya manajemen organisasi memahami batas –
batas kekuatan organisasi dalam aktivitas produksi.
Pertanyaannya, fakta dari tahun ke tahun, secara agregat yang terjadi justru
peningkatan produktivitas, khususnya di negara – negara maju. Artinya hipotesis
batas maksimum kapasitas produksi terhadap penambahan input menjadi tidak
relevan dalam kondisi tertentu. Kondisi yang bagaimana?
Jawabnya tak lain adalah ketika ada inovasi, yang secara sederhana
didefinisikan sebagai kemajuan teknologi yang senantiasa memperbaharui proses
produksi dengan implementasi teknik-teknik terbaru yang secara signifikan
meningkatkan kapasitas produksi sehingga mampu menampung penambahan input dan
tetap menghasilkan penambahan ouput. Bila dalam pengertian pertama, proses
produksi diasumsikan sebagai statis, maka dengan inovasi yang berkelanjutan
asumsinya bergeser, proses produksi diperlakukan sebagai sesuatu yang dinamis
baik sistem di dalamnya maupun lingkungan luar yang memengaruhinya.
Inovasi memastikan dengan kuantitas dan kualitas input (modal, tenaga kerja,
bahan baku, energi) yang sama organisasi mampu menghasilkan output yang lebih
banyak dan lebih bagus (bernilai). Dalam sudut pandang lain, inovasi yang berujung
pada peningkatan produktivitas dapat pula berarti upaya penurunan biaya
produksi untuk hasilkan sejumlah output yang lebih besar.
Inovasi pada umumnya mengintroduksi teknologi, baik teknologi baru yang
sebelumnya tak ada, atau teknologi lama yang di-upgrade kinerjanya,
maupun penggabungan beberapa teknologi menjadi suatu fungsi tertentu yang
bermanfaat pada suatu proses produksi tertentu. Banyak contoh inovasi berbasis
teknologi berhasil memfasilitasi peningkatan produktivitas: teknologi komputasi
meng-ekonomis-kan tenaga kerja dengan cara mengurangi proses manual dan
berulang, sementara teknologi lain memacu efisiensi investasi, seperti
teknologi monitoring kualitas produksi secara otomatik untuk gantikan teknik
serupa model lama yang sangat mahal dan butuhkan interaksi intensif antara
manusia dan mesin, atau teknologi selular yang mengurangi secara signifikan
biaya penggelaran jaringan kabel (network deployment).
Sementara inovasi diakui sebagai salah satu sarana dalam upaya peningkatan
produktivitas, persoalan lain yang masih belum jelas bagi kita adalah bagaimana
memacu inovasi? Apakah kita akan selalu ikuti derap kemajuan teknologi hasil
inovasi bangsa lain atau lakukan inovasi karya sendiri?
Dalam banyak hal, harus kita akui, bangsa ini baru mampu berperan sebagai
pengguna teknologi, walau dalam banyak kasus, dengan skala relatif kecil sudah
mampu hasilkan karya berbasis inovasi. Konsekuensi dan tantangan dari posisi
sebagai pengguna adalah bagaimana memanfaatkan teknologi hasil inovasi orang lain
sebagai sarana (tools) bagi inovasi baru di lingkungan organisasi yang
kita kelola. Agar mudah dipahami diberikan contoh sebagai berikut. Komputer
adalah karya inovasi teknologi yang dihasilkan oleh bangsa lain. nah tantangan
bagi kita sebagai pengguna komputer, adalah bagaimana kita manfaatkan komputer
sebagai alat bantu dalam melakukan inovasi yang sesuai dengan bidang tugas dan
kegiatan kita, misalnya komputer kita gunakan untuk menata ulang prses
produksi, komputer kita gunakan dalam proses rekayasa dan lain sebagainya.
Para pakar produktivitas memperkenalkan terminologi Total Faktor
Productivity (TFP) yang secara sederhana dimaknai sebagai seberapa
besar suatu entitas (negara, organisasi, individu) mampu berproduksi dengan
seperangkat input yang telah ditetapkan. Dalam mekanisme pasar yang utuh (tidak
terdistorsi) TFP berubah mengikuti hasil inovasi dan kemajuan teknologi. Hal
ini berarti TFP suatu negara, misalnya, diprediksi akan berubah bila negara
tesebut mengadopsi teknologi atau knowledge yang sudah terbukti memberikan
hasil positif/negatif di negara lain. Peristiwa ini menjelaskan mengapa perlu
terjadi transfer of technology atau transfer of knowledge baik
pada skala negara, organisasi maupun individu.
Jika dicermati, transfer of technology maupun knowledge tak
lebih tak kurang sebangun dengan proses belajar, yang belum tahu menggali,
melalui proses induksi maupun deduksi guna meraih nilai tambah, dari sebelumya
tidak tahu menjadi lebih tahu, dari sebelumnya kapasitas, misalnya hanya 3
menjadi -misalnya - 9 maka terjadi delta atau perubahan positif 200%.
Walhasil, produktivitas menuntut para pelaku produksi untuk secara kontinyu dan
konsisten belajar, menyerap, mengadopsi, mengimplementasikan teknologi yang
telah terbukti memberi keberhasilan kepada orang lain guna memberikan manfaat
bagi dirinya. Dengan inovasi dan proses belajar, terbuka peluang terciptanya
nilai tambah atau munculnya produk-produk baru, atau teknik – teknik baru untuk
hasilkan produk yang sebelumya telah dihasilkan.
Oleh karena itu, peningkatan produktivitas bukan kerja sihir atau sulap, ia
tercapai setelah melalui proses perubahan yang terencana, terkendali dan
terukur. Produktivas harus diciptakan, bukan datang sendiri. Pendekatan yang
saya jelaskan ini oleh para ahli disebut pendekatan endogenous,
menciptakan pertumbuhan dan produktivitas sebagai bagian dari model dinamis
dalam pengelolaan organisasi, produktivitas dihasilkan sebagai dampak dari
proses perubahan yang dilakukan di dalam organisasi, bukan datang tiba – tiba
dari lingkungan luar.
Apa keunggulan dari model endogenous ini? Dengan asumsi para
pengelola organisasi memahami karakter dan budaya organisasinya, maka jika
suatu saat proses produksi sudah tak sesuai dengan tuntutan pasar, maka
lingkungan internal itu sendirilah yang secara sukarela mengubah tatanan guna
menemukan hal – hal baru, melakukan inovasi lanjut guna gantikan hasil inovasi
sebelumnya (oleh Joseph Schumpeter disebut creative destruction).
Secara hipothesis perubahan yang dipicu oleh kesadaran internal terhadap
lingkungannya sendiri, dilakukan oleh dirinya sendiri yang hasilnya dinikmati
sendiri, resistensinya relatif kecil dibandingkan dengan perubahan yang dipicu
dari luar organisasi.
Persoalannya seringkali para manager sudah duduk lupa berdiri singsingkan
lengan baju pelopori perubahan, jika sudah berada di comfort zone enggan
beranjak untuk lalukan perubahan secara mendasar, hingga kalaupun ikut dalam
arus perbuahan hanya beranjak pada tataran perubahan kosmetik belaka. Inilah
sejatinya musuh latent produktivitas. Bagaimana menyikapinya? Perlu kajian
tersendiri.
Rabu, 07 Maret 2012
Produktivitas, Dari Mana Asal-Usulnya? Apa Hambatannya?
✔
Mashudi
14.29
Produktivitas, Dari Mana Asal-Usulnya? Apa Hambatannya?
Mashudi
5.0
stars based on
35
reviews
Produktivitas, banyak pihak membicarakan bagaimana meningkatkan produktivitas, namun tidak semua mengetahui mengapa perlu ditingkatkan dan d...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Statistik
Sosial Media
Follow on FaceBook
https://www.facebook.com/mashudi.jbnet
Paling Dibaca
-
Shadow Defender merupakan aplikasi keamanan yang dapat digunakan untuk melindungi isi PC / Laptop anda dari perubahan yang tidak dikehenda...
-
Hiren’s versi 9.7 dan versi 9.8 secara struktur telah mengalami penyempurnaan dari versi 9.6 dan sebelumnya. Sepertinya programmer Hiren te...
-
PC Analyzer seperti kita ketahui adalah alat untuk mendeteksi kerusakan motherboard. Lalu bagaimana cara penggunaan PC Analyzer? Pertama, pa...
-
1. Kipas Kipas berfungsi sebagai pengalir hawa panas yang disebabkan oleh komponen komputer, terutama Processor, IC dan Transistor. Kipas bi...
-
Rame-rame di media massa dan juga pengumuman resmi di masjid dekat rumah saya bahwa 1 Syawal 1432H jatuh pada hari Rabu, 31 Agustus 2011 m...
-
TUGAS POKOK KEPALA DESA a. Menyelenggarakan pemerintahan desa berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama BPD b. Mengajukan rancang...
-
Just-in-time. Mendengar istilah ini, kita langsung membayangkan sistem produksi Toyota yang terkenal sangat efektivitas. Wajarlah, Majala...
-
Cara membobol Hotspot Mikrotik . Kali ini ada lagi trik internet gratis yaitu dengan membobol hotspot mikrotik . Sebenarnya cara ini sudah l...
-
1. Pengertian shift kerja Tayari and Smith (1997) menjelaskan tentang definisi shift kerja sebagai periode waktu 24 jam ya...
-
1.1 Mengenal LAN TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah sekelompok protokol yang mengatur komunikasi data komputer ...
Kategori
Timeline
-
▼
2012
(66)
-
▼
Maret
(9)
- Download di scribd.com tanpa register
- Kualitas manusia dibedakan dari bagaimana dan apa ...
- Keunggulan Kompetitif Ala Toyota
- Tip Perubahan
- Konstribusi Organisasi Industri Terhadap Manajemen...
- Kemalasan Dalam Zona Nyaman, Hambatan Utama Produk...
- Apa dan Bagaimana Mengukur Kinerja
- Produktivitas, Dari Mana Asal-Usulnya? Apa Hambata...
- Satu Prinsip Bisnis Super Penting yang Wajib Anda ...
-
▼
Maret
(9)
EmoticonEmoticon